Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, karena Allah melengkapi manusia dengan akal. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, manusia sering dihadapkan pada berbagai macam persoalan (konflik), baik yang sifatnya internal maupun external. Seperti, konflik antar sesama manusia, golorang, ras, suku/bangsa, dan dengan makhluk lain termasuk lingkungan.
Dalam menghadapi berbagai masalah tersebut, manusia kerap mencari solusi dengan menggunakan akal pikiran, kadang-kadang dengan perasaan, dan hati nurani. Namun, tidak sedikit juga yang berusaha menyelesaikan masalah dengan mengedepankan nafsu.
Karena perbedaan cara pandang dan pendekatan dalam mencari solusi tersebut, maka tidak mengherankan apabila manusia sering berbeda pendapat, adu argumen, dan tidak ragu-ragu menjadi musuh satu sama lain.
Karena itulah, Allah menurunkan Alquran sebagai pedoman (hukum) untuk mencari solusi yang benar. Hal ini tidak mengherankan, mengingat manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Maka, sudah sewajarnya apabila Allah tahu petunjuk (manual) seperti apa yang terbaik dan paling dibutuhkan oleh manusia.
Al-quran adalah petunjuk (pedoman) dari Allah bagi manusia (dan jin) dalam menjalani kehidupan (di dunia), sebagai solusi bagi setiap masalah, dan pedoman cara meraih kebahagiaan di akhirat.
Di dalamnya terkandung kriteria dan norma yang bisa dijadikan sebagai patokan untuk membedakan antara yang haq (benar) dan yang batil, serta membedakan yang baik dari yang jelek.
Singkatnya, Alquran adalah pedoman keselamatan yang sempurna bagi seluruh umat manusia, alquran dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi zaman maupun tempat, dan Alquran adalah solusi atas berbagai masalah kehidupan.
Di dalam surah Al-baqarah ayat 2, Allah telah menegaskan bahwa Alquran adalah petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”
Tidak hanya bisa dijadikan sebagai patokan hukum untuk mencari solusi benar dan salah atau baik dan buruk, Al-quran juga mengandung tuntunan mengenai:
- Tauhidiyah dan aqidah
- Cara beribadah yang benar
- Akhlak
- Sejarah, hingga
- Sains atau ilmu pengetahuan
1. Aqidah dan Tauhid
Tujuan utama diturunkannya Alquran adalah untuk menegaskan bahwa tuhan alam semesta ini hanyalah Allah SWT yang Maha Esa dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya.
Serta, untuk menyadarkan manusia dan jin bahwa mereka diciptakan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk sujud kepada Allah semata, dan tidak kepada selainnya. Seperti yang dinyatakan dalam Al-quran surah Adh-dhariyat ayat 56.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Dengan bantuan Al-quran, manusia dan jin disadarkan kembali atas kesesatan mereka yang suka mengambil segala-sesuatu selain Allah sebagai sesembahan. Seperti misalnya, ada yang menyembah roh nenek moyang, ada yang menyembah berhala, matahari, api, dan lain sebagainya.
Semua itu adalah bentuk kesyirikan (menyekutukan) Allah. Dan Allah telah menegaskan di dalam Alquran bahwa, dosa syirik adalah jenis dosa besar yang tidak akan diampuni.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (Quran Surah An-Nisa’ Ayat 48)
Esensi inilah yang membuat Alquran layak disebut sebagai masterpiece kehidupan. Karena dengan bimbingan Alquran, manusia dan jin menyadari bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah dan tidak ada Tuhan selain Dia. Tanpa bimbingan Allah melalui Alquran dan Rasulullah S.A.W, manusia akan berada dalam kesesatan.
2. Cara beribadah yang benar
Jika tidak diberi tuntunan, manusia akan beribadah sesuai dengan kehendak mereka masing-masing. Sejarah telah membuktikan betapa manusia sangat mudah tersesat.
Apalagi, disamping kerap diselewengkan oleh nafsu, manusia juga kerap dibengkokkan oleh setan/iblis yang selalu berdaya upaya untuk menyeret manusia agar mau mengikuti jejaknya ke jurang neraka.
Kesesatan demi kesesatan sering diperbuat oleh manusia. Seperti kaum Nabi Musa a.s yang menyembah patung sapi buatan Samiri atau kaum Nabi Ibrahim a.s yang gemar menyembah berhala.
فَاَخْرَجَ لَهُمْ عِجْلًا جَسَدًا لَّهٗ خُوَارٌ فَقَالُوْا هٰذَآ اِلٰهُكُمْ وَاِلٰهُ مُوْسٰى ەۙ فَنَسِيَ ۗ
Artinya: Kemudian (dari lubang api itu) dia (Samiri) mengeluarkan (patung) anak sapi yang bertubuh dan bersuara untuk mereka, maka mereka berkata, “Inilah Tuhanmu dan Tuhannya Musa, tetapi dia (Musa) telah lupa.” (QS Taha Ayat 88)
اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيْلُ الَّتِيْٓ اَنْتُمْ لَهَا عٰكِفُوْنَ
Artinya: (Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?” (QS Al-Anbiya’ Ayat 52)
3. Akhlak
Akhlak bisa diartikan sebagai tabiat, perangai, atau tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang memicunya untuk berbuat baik. Mengapa akhlak yang baik itu penting?
Akhlak yang baik akan membuat seorang hamba bisa mencapai kedudukan yang mulia di dunia dan akhirat.
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَبْلُغُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ الْآخِرَةِ وَشَرَفَ الْمَنَازِلِ، وَإِنَّهُ لَضَعِيفُ الْعِبَادَةِ. وَإِنَّهُ لَيَبْلُغُ بِسُوءِ خُلُقِهِ دَرَك جَهَنَّمَ وَهُوَ عَابِدٌ
Artinya: Sesungguhnya seorang hamba benar-benar dapat mencapai tingkatan yang tinggi di akhirat dan kedudukan yang mulia berkat akhlaknya yang baik, padahal sesungguhnya ia lemah dalam hal ibadah. Dan sesungguhnya dia benar-benar dijerumuskan ke dalam dasar Jahanam karena keburukan akhlaknya, walaupun dia adalah seorang ahli ibadah.
Al-quran sendiri dengan tegas menyatakan bahwa, Nabi muhammad SAW merupakan suri tauladan yang paling baik bagi manusia, karena beliau memiliki akhlak yang mulia.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab: 21)
Dalam kesempatan lain Aisyah r.a (Istri Nabi SAW) menyebut bahwa akhlak Rasulullah adalah Al-quran.
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: Akhlak beliau (Rasulullah) adalah Al-Qur’an.
4. Sejarah
Sejarah adalah bagian penting dari kehidupan. Melalui sejarah masa lalu, kita yang hidup saat ini bisa mengambil i’tibar atau pelajaran. Karena memang, kehidupan ini tidak ubahnya seperti roda yang berputar. Bagian yang pernah berada pada titik paling rendah, suatu saat akan kembali berada pada titik tersebut. Artinya, apa yang terjadi pada masa lalu mungkin saja terjadi pada saat ini atau di masa yang akan datang.
Diantara manfaat mempelajari sejarah adalah,
- Kita bisa mengembangkan inovasi dan teknologi
- Kita bisa menghindari kesalahan-kesalahan orang terdahulu
- Kita bisa mengambil contoh perilaku dan perbuatan orang-orang yang shaleh dan dicintai Allah
- Kita juga bisa mempelajari budaya, ide, tradisi, hingga kisah-kisah kaum di masa lalu. Dan masih banyak manfaat lain mempelajari sejarah
5. Sains atau ilmu pengetahuan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari sains dan teknologi. Bahkan, kehidupan modern saat ini sangat bergantung pada hasil inovasi dan teknologi.
Selain sebagai petunjuk untuk mengenal Sang Pencipta, dasar hukum, sumber sejarah yang sarat informasi, hingga panduan akhlak, Alquran juga berisi fakta-fakta sains dan berbagai dasar ilmu pengetahuan.
Sains (ilmu pengetahuan) di dalam Alquran tidak hanya berguna sebagai bukti kebenaran Alquran–sebagai firman Allah, tapi juga untuk membantu manusia mengenal Allah, agar manusia memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat, serta memudahkan jalan bagi manusia ke surga.
يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Artinya: Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Kesimpulan
lquran mengandung panduan bagi manusia dan jin untuk mengenal Allah sebagai Sang Pencipta yang wajib disembah, dan panduan untuk menjalani hidup agar mencapai derajat yang tinggi (mulia), serta panduan keselamatan di dunia maupun akhirat. Selain mengandung panduan yang jelas mengenai siapa pencipta manusia dan apa tujuan manusia diciptakan, Al Quran juga berisi ilmu (hikmah), pelajaran akhlak, hukum syariah, sejarah, hingga panduan cara beribadat kepada Allah. Maka, tidak berlebihan apabila kita Al Quran disebut-sebut sebagai masterpiece kehidupan.